Ke Planetarium Bareng, Yuk!

hihihi.. berasa dejavu gak sih???
tapi yang kali ini, mudah-mudahan jadi beneran, kalo gak ada halangan.



yuk mari nonton bintang bareng di Planetarium
pada
hari Sabtu
tanggal 8 Februari 03
jadwal pertunjukkan 14.00 wib
waktu berkumpul sekitar 1 jam sebelum pertunjukkan (13.00 wib)
tempat berkumpul di depan toko buku Bang Yose Rizal
dan bayar sendiri-sendiri lha ya...

...

panitianya: gue, rhea, dan erly (ya kan???)
bintang tamu: okke
yang lain yang mau ikut
silahkan daftar di comment box atau email gue ya!
boleh ajak temen, sodara, suami, anak, istri,
tetangga seRT, sekampung silahkan...
(mudah-mudahan semua bisa dapet tiketnya hi..hi...)


Alamat:

PLANETARIUM DAN OBSERVATORIUM JAKARTA
Taman Ismail Marzuki
Jl. Cikini Raya 73 Jakarta Pusat

Menunggu Hujan Bulan Juni di Bulan Juni

sebuah kabar gembira bagi penggemar puisi Sapardi Djoko Damono

Saya sudah pernah cerita bukan, bahwa saya sangat menyukai puisi karya Sapardi Djoko Damono? Saya juga sudah pernah cerita bukan, bahwa saya memiliki sebuah kaset berisikan musikalisasi puisi-puisi tersebut, yang dilantunkan dengan manisnya dan diiringi dengan petikan gitar?

Beberapa hari yang lalu saya menerima sebuah email yang isinya merupakan berita yang paling menggembirakan buat saya hari itu. Atas seijin penulis surat, saya ingin membaginya kepada teman-teman semua...


From: nana
To: neenoy
Subject: sapardi djoko damono
Date: Thu, 23 Jan 2003 16:22:26 +0700

neenoy yang baik,
website Anda tidak sengaja kami temukan waktu iseng-iseng surfing. senang juga baca-baca posting teman-teman Anda di situ. gak pa-pa kan? enak juga ngobrolin begitu banyak hal yang mungkin sudah luput dari keseharian kita yang serba cepat-cepat dan grusa-grusu ini.

satu hal yang lalu kami perhatikan: soal puisi SDD (demikian kami biasa menyingkat nama penyair itu). kebetulan, kamilah yang nyanyi rame-rame malu-maluin di kaset punya Anda itu. sudah tua-tua nih, tapi hobi jalan terus, meski gak ada yang mau dengerin. siapa lah mau dengerin lagu puisi?

mumpung sudah tua (lho?) kami mau bikin sesuatu yang... kalau di angan-angan kami sih, manis buat dibaca-baca dan didengarkan. entah saat sedang jatuh cinta, sedang ingin menyendiri, atau sedang in the mood untuk merenungkan mau apa sih kita semua ini sebagai manusia... kok gampang bener berantem.
tunggu tanggal mainnya ya? agak lama sih, karena rasanya kami mesti mulai lagi dari nol. maklum, umur udah jauh...

kalau neenoy dan teman-teman suka, kami akan senang sekali andai bisa menyanyikan lagi puisi-puisi cantik itu buat Anda semua...

salam,
ari-reda-nana-umar-sapardidjokodamono


dalam kesempatan berikutnya, mbak nana melanjutkan...



Rencana kami itu lebih didasari semata oleh keinginan untuk kembali nyanyi serius -- bukan cuma di kamar mandi atau di dekat anak sendiri yang malah tutup telinga dengar suara ibunya. Masih puisi SDD, masih main di gitar juga, karena... hehe... kayaknya emang begitulah manisnya. Kami sangat tidak ingin kalau musik kami harus menilep (eh, bahasa apa ya ini?) bunyi larik puisinya sendiri. Di samping itu, kami selalu mau agar lagu-lagu itu bisa didendangkan dengan santai saat kita bikin kopi sore-sore, tanpa kita mesti mengesampingkan puisinya. Ada teman yang pernah bilang, lagu kami itu bisa meruntuhkan kemurkaan suaminya gara-gara dia kebablasan pakai Mastercard-nya, hehehe...

Andai tak ada aral melintang, kami mau Juni nanti kita semua bisa ketemu somewhere... We'll keep in touch ya, Noy... dan salam buat teman-teman!


Kabar di atas adalah kabar yang sangat menggembirakan buat saya. Mudah-mudahan juga kabar yang menggembirakan juga buat teman-teman semua.

Untuk Mbak Nana, Mas Ari, Mbak Reda, Mas Umar, Pak Sapardi... saya akan sangat menantikan "hujan bulan juni" di bulan Juni nanti... semoga tak ada aral yang melintang...


UPDATE : 30 Jan 03

Jika mau tahu lebih banyak lagi tentang puisi-puisi karya Sapardi Djoko Damono, link berikut mungkin bisa membantu:

Lie-Detector

Kemarin, ketika mengendarai mobil sepulang dari kantor, saya iseng mendengarkan radio HardrockFM. Terkadang topik yang diangkat pada siaran di sore hari itu cukup menarik. Seperti kemarin.... mereka menanyakan kepada para pendengar,
"do you like to have a lie-detector, if you can??
and to whom you gonna use it?"


Ini memang cuma pertanyaan main-main, dan si penyiar pastinya gak mengharapkan jawaban yang serius-serius sekali. Still it made me to think seriously. (helpless deh, gue emang serius banget sih orangnya...hihihi..)

Apakah saya ingin punya alat pendeteksi kebohongan?
Jawabannya: Tidak, saya tidak ingin dan tidak merasa perlu memiliki alat tsb. Saya percaya pada orang-orang di lingkaran terdekat saya. Untuk mereka saya tidak memerlukan sebuah alat buatan manusia untuk mendeteksi apakah mereka berbohong kepada saya atau tidak. Seandainya saja mereka, orang-orang yang saya sayangi, tidak sepenuhnya mengatakan kejujuran dan menyembunyikan sepenggal kehidupan 'paling pribadi' mereka kepada saya, itu hak mereka sepenuhnya; seperti halnya saya pun punya hak untuk itu. Saya pun percaya mereka 'berbohong' tidak untuk kejahatan atau untuk menyakiti saya.

Singkat kata... alat pendeteksi kebohongan itu untuk penjahat, dan masak sih saya memperlakukan teman-teman saya, keluarga saya, orang yang saya sayangi seperti penjahat? Emang lu kata gue penjahat apa?

Kalau kamu gimana? Ingin tidak punya lie-detector? Mungkin untuk dipakai ke pacar kamu, boss, atau mungkin buat kucing atau anjing kamu? hihihi...

UPDATE:

Tadi saya baru aja buka mailbox untuk membersihkannya dari surat-surat sampah yang mengesalkan itu. Tahu gak apa yang saya temukan? Sebuah surat sampah dengan judul "Lie Detector: Are you the only one?". Haaah??? What's wrong with me? Kok saya tiba-tiba dihantui 'lie-detector' ini sihh? Tapi, terus saya buka dong emailnya. Iklannya gini nih bunyinya:
The First Personal Lie Detector
Never Be Lied To Again!
Is She Cheating On You?
Is He Really Working Late?
What Are Your Kids Really Doing?


Ha..ha..ha... Mudah-mudahan saya gak akan pernah butuh alat ini seumur hidup....

Buku Masa Kecil

Bagian 1: Buku Petualangan

Waktu saya membaca list buku milik velas, saya langsung teringat buku koleksi masa kecil saya yang tersimpan di dalam kardus di atas lemari. Waktu saya membaca posting erly beberapa hari yang lalu tentang buku petualangan yang pernah saya baca dulu, saya jadi tergerak untuk membongkar kardus tersebut. Kini berbekal satu kardus kenangan dan puluhan buku yang tersisa dari masa kecil, saya coba menuliskan kembali keping-keping yang mengisi lebih dari separuh masa kecil saya.

Buku-buku di dalam kardus tersebut sebagian besar adalah buku petualangan atau cerita tentang anak-anak pintar dan berani yang rasa ingin-tahunya besar serta suka menyelidik.


LIMA SEKAWAN

Seri paling terkenal dari Enid Blyton ini adalah buku cerita yang cukup tebal pertama yang saya baca. Julian, Dick, Anne, George, dan Timmy; tuh kan saya masih hapal luar kepala nama-namanya. Yang saya suka dari seri ini adalah tempat petualangannya: gua-gua harta karun, lorong-lorong pencoleng, bilik-bilik rahasia... Wah... seru! Tapi yang lebih berkesan lagi adalah: makanan-nya! Kayaknya makanan enak ada di setiap halaman buku, di hampir setiap kesempatan: waktu piknik, bekal untuk bertualang, waktu minum teh. Ada limun jahe, roti selai stroberi, sosis, kue krim, puding, buah kaleng, dan sebagainya. Sekarang rasanya makanan itu biasa-biasa aja, tapi kok dulu sepertinya enaaaak banget. Kenapa ya?

Selain LIMA SEKAWAN ini, saya ingat dulu juga ada SAPTA SIAGA. Namun yang satu ini saya kurang suka, karena petulangannya saya rasa kurang seru dan agak cemen dibanding LIMA SEKAWAN.

TRIO DETEKTIF
Buku ini saya anggap buku certia serius yang pertama saya baca. Serius? Iya dong! Kan cerita nya lebih rumit dari LIMA SEKAWAN dan lebih tegang. Serial karya Alfred Hitchcock yang pertama kali saya baca kalau tidak salah judulnya "Misteri Puri Setan". Waahhh... waktu sampai di bagian ketika tiga detektif remaja ini masuk ke puri misteri itu, waktu tiba-tiba mereka melihat sesosok bayangan di cermin... wahhhh... saya ketakutan banget, sungguhan. Asli deh baca bukunya pakai deg-degan. Cemen ya? Tapi saya kan waktu itu masih kecil lho, baru juga kelas 2 atau 3 SD.

Salah satu yang paling berkesan dari buku ini adalah markasnya Trio Detektif. Itu lho, markas yang terbuat dari bekas karavan, yang letaknya tersembunyi di bawah timbunan barang bekas. Untuk masuk ke dalam markas ini ada beberapa jalan rahasia, hmm... ada berapa pintu ya? Ada yang masih ingat?

PASUKAN MAU TAHU

Seri ini juga merupakan karya Enid Blyton. Tokohnya saya tidak hapal semua, yang paling saya ingat cuma Fatty, si tokoh utama, yang paling pintar dan berbadan gemuk. Terus ada lagi polisi desa sok tahu yang sering dikerjain sama Pasukan Mau Tahu ini, namanya Mr. Goon. Yang membuat serial ini agak berbeda buat saya adalah bahwa di serial ini ada cerita tentang 'menyamar', karena Si Fatty itu dikisahkan sebagai penyamar yang ulung. Dari serial ini saya jadi tahu bahwa untuk menjadi penyamar ulung harus memperhatikan hal-hal secara detil. Misalnya kalau sedang menyamar jadi gelandangan, kuku-kuku tangan pun harus dibuat kotor, karena bisa-bisa penyamaran dapat terbongkar bila hal kecil ini diabaikan. Hebat, ya???!!! :-)

Oh ada lagi hal praktis yang saya peroleh dari serial ini, yaitu cara membuka pintu dari luar bila pintu terkunci dari dalam. Tapi ini cuma berlaku untuk pintu jaman dulu, itu tuh yang lubang kuncinya masih bisa dipakai untuk mengintip. Ilmu ini pernah berguna lho buat saya. Waktu itu anjing saya terkunci di dalam paviliun di samping rumah, sementara kunci pintu depan dibawa pergi oleh kakek saya. Di pintu belakang, saya lihat kunci ada di dalam, masih menempel di lubang kunci. Dan hopla! Ilmu itu saya praktekkan! Anjing saya pun bisa keluar dengan selamat dan menyambut saya bagai seorang pahlawan. "Guk-guk!!!" (terjemahannya: Oh, my hero!!). BTW... gimana sih cara buka pintunya??? RAHASIAAAA!!!!

SERI PETUALANGAN
Seri Petualangan ini juga punya Enid Blyton. Mungkin gak banyak yang tahu, karena sepertinya memang gak banyak judul yang terbit dari seri ini. Buku ini lebih seru dari LIMA SEKAWAN dan PASUKAN MAU TAHU, karena petualangannya lebih lama, bisa berminggu-minggu. Petualangannya juga terjadi jauh dari rumah, karena ceritanya bisa karena kapal terdampar atau pesawat yang ditumpangi terjatuh. Tokohnya (gak apal, nyontek nih) adalah Jack, Philip, Dinah, Lucy-Ann, dan Kiki si burung kakak tua. Buku yang paling saya suka dari seri ini adalah Petualangan di Lembah Maut. Sekali lagi saya suka karena settingnya. Salah satunya adalah gua di belakang air terjun!!! Kewl abis...

DETEKTIF CILIK
Hawkeye Collins dan Amy Adams, memecahkan misteri-misteri melalui sketsa. Serial karya M. Masters ini juga asik banget. Serasa jadi detektif juga, karena kita bisa ikutan memecahkan misteri dari petunjuk dan sketsa yang dibuat oleh si Hawkeye. Jawaban kita bisa dicocokkan dengan kunci jawaban yang ditulis dengan tulisan terbalik (cara membacanya adalah dengan cermin atau lewat balik halamannya dengan bantuan cahaya lampu).

Nah, buku-buku di atas itu yang menemani masa kecil saya. Ada juga sih buku-buku cerita petualangan yang lain, tapi kebanyakan ah kalau mau ditulis semua. Bagian ke-2 nanti (kalau gak males) saya mau cerita lagi tentang buku masa kecil, tapi kali ini bukan buku petualangan, tapi buku yang lebih 'girly'.

Thanks God, I don't Live in China

Why? Because China has blocked 'blogspot' site. Reuters

'Blogspot' has been inaccessible through Chinese networks for a week. China's users are able to update their blogs but cannot read the diverse musings of other bloggers.


Ugh.. I just can't resist to post this.

Ke Planetarium Bareng, Yuk!


Setelah berbincang dan 'berbincang' dengan beberapa bloggerian, akhirnya gue beranikan diri untuk mengajak siapa yang mau, bersedia, punya waktu, punya kesempatan untuk nonton bintang bareng di Planetarium.
pada
hari Sabtu
tanggal 25 Januari 03
jadwal pertunjukkan 14.00 wib
waktu berkumpul sekitar 1 jam sebelum pertunjukkan 13.00 wib
tempat berkumpul di depan toko buku Bang Yose Rizal
dan bayar sendiri-sendiri lha ya...


Gue pilih Sabtu jam 2 siang, karena menurut gue ini waktu yang paling memungkinkan untuk banyak orang. Soalnya kan ada yang gak bisa bolos dari kantor pas hari kerja (gue.. he...he..), ada yang siap-siap mau ngepel eh ngapel kalau Sabtu sore, dan hari Minggu pasti untuk keluarga dong ya...

***

Oke... yang berminat ikut diharap daftar melalui comment box gue
(silahkan penuhi-penuhin deh comment box gue...hehe)
morningdew, rhea, weedee, grizz, cest-lavie, hayuk daftar!!!!
erly, kali ini serius: mau ikutan nonton gak???
khusus untuk erly nanti nonton awan, burung aja.. :-P
slesta, okke, enda, nita, ninit, aprian mau ikut juga??? boleh.... :-)
yang lain juga boleh kok....

Jadwal lengkap dan keterangan lain bisa dilihat di sini

ditunggu ya!
tiada kesan tanpa kehadiran anda :-P

oya.. kalo ada saran-saran lain juga masih dipertimbangkan



update on 3.30 pm:
sorry... waktunya masih perlu dibahas nih...
silahkan maunya yang mana nih???
sabtu tanggal 18 jan, 25 jan, atau 1 feb?
atau ada saran lain?? jamnya yang perlu diubah?
atau hari minggu aja? please...



So this is my new posting,
and there will be no other posting until we visit the planetarium :-P

Tempat Paling Indah

inspired by this lady


Jakarta is tense, Jakarta is a city of some ten million inhabitants, Jakarta is an incongruous mixture of gleaming tower blocks, Jakarta is unable to deal with all its garbage, Jakarta is a really crowded city, Jakarta is running; those are what googlism says about Jakarta.

But there's a very beautiful place there...
somewhere at the heart of Jakarta...
do you know that place?


Dulu waktu masih kecil rasanya pernah ke tempat itu, namun tidak ingat pasti, uhm..mungkin juga belum pernah. Sometimes dreams and realities bewildered. Kunjungan 'kembali' ke tempat itu, adalah sekitar 4 tahun yang lalu, ikut menemani bocah-bocah. Setelah itu sepertinya telah ada dua kali lagi kunjungan 'kembali'.

Tempat terindah itu benar-benar memukau. Rasanya benar-benar seperti sebuah oase di tengah hingar-bingarnya kehidupan Jakarta. Ketika kita berada di sana, kita akan lupa bahwa kita berada di kota padat ini. There you can feel the tranquility, serenity... There for a while you can get a peace of mind... Do you know that place?

Waktu sekitar satu jam di tempat itu terasa begitu singkat. Rasanya ingin meminjam tempat itu seharian penuh untuk beristirahat, mengisi hari dengan angan dan imajinasi. Rasanya ingin pergi ke sana untuk mengantar tidur malam: berbaring, memandang langitnya, memandang bintang-bintangnya, berhayal, dan kemudian jatuh tertidur lelap. ehmm... nyamannya.... do you already find a clue??

Tempat itu adalah tempat terindah yang termurah...hanya tiga ribu lima ratus rupiah saja :-).

Dew, actually a day before new year,
when our office unexpectedly sent us home half day,
I went to that place.
I thought it's time to spoil my self.
Silly me, the show was still three hours later.
Instead, I bought my self a book,
at a little book store around the corner.