KERAMIK: Sebuah Mimpi Lama

Belajar membuat keramik, bergelut dengan tanah liat, lalu menjadikannya sebuah kegiatan sehari-hari atau sekedar hobi yang menyenangkan; itu adalah salah satu mimpi lama saya. Nyaris terlupakan, tapi ternyata tak pernah benar-benar terlupakan... Saya dulu pernah berhayal, di sudut pekarangan rumah saya kelak akan ada sebuah studio kecil tempat saya berkarya. Sebuah studio yang sederhana saja tapi dilengkapi dengan sebuah tungku pembakar. Saya akan mengisi hari-hari saya di sana. Saya akan pergi ke sana bila hati sedang senang. Saya juga akan pergi ke sana bila hati sedang gelisah.

Hmm… sebuah mimpi dari masa sekitar tiga belas tahun yang silam. Tak sepenuhnya terkubur memang. Saya ingat terkadang mimpi ini bersinggungan kembali dengan kehidupan saya. Kuliah bertetangga dengan fakultas yang memiliki jurusan keramik; sebenarnya waktu itu saya bisa saja mengambil mata kuliah pilihan keramik. Bertugas menjaga pembukaan sebuah galeri dan pameran keramik, berkenalan dengan seseorang yang bergelut dengan keramik, tetap tidak membuat saya bergerak untuk mencoba merealisasikan mimpi itu. Merasa-rasa diri terlalu sibuk, takut entah karena apa; mungkin itu semua ada di balik kemalasan dan keengganan saya.

***

Sekitar tiga tahun yang lalu mimpi itu seakan melambai lagi dari balik sebuah artikel di surat kabar. Adalah Rumah Tanah Baru milik keramikus F Widayanto, ternyata tak terlalu jauh letaknya dari kediaman saya. Tertulis di artikel tersebut, rumah galeri dan studio itu dibuka untuk umum setiap hari Sabtu dan Minggu. Katanya, bahkan kita bisa ikut bermain tanah liat di sana!!!

Maka saat itu, dengan perut besar mengandung Obin sekian bulan, saya ditemani sang suami ke sana. Kata suami, “Ada yang lagi ngidam main tanah liat nih. Bahaya kalo gak diturutin maunya.” Hehehe… Thanks a lot, yang!

Maka saya pun ikut bermain tanah liat di sana. Dengan membayar sekian rupiah, saya mendapat sebongkah tanah liat yang lebih besar sedikit dari bola tenis. Selama dua jam lebih, dengan teknik yang paling mudah – yaitu teknik cetak – saya menghasilkan sebuah cawan kecil berbentuk daun bunga kamboja dengan lebah mungil di sudutnya dan sekeping keramik persegi empat yang sedianya akan saya jadikan sebuah jam meja. Dua minggu kemudian ‘hasil karya’ saya sudah selesai diwarnai, dibakar, sudah bisa diambil dan dibawa pulang. Dan saya senang sekali…

Selama tiga tahun terakhir ini, Rumah Tanah Baru ini telah beberapa kali saya kunjungi kembali. Sekedar untuk menikmati suasananya yang nyaman, sudut-sudutnya yang teduh dan artistik, dan duduk-duduk ngobrol di sebuah jineng favorit. Atau untuk duduk di kedai kecilnya yang akrab, makan nasi campur istimewa dengan sambal tomat hijau yang segar dan tumis jantung pisang, dengan peralatan makan dari keramik yang artistik. Atau untuk sekedar mengajak Obin jalan-jalan, melihat kolam ikan dengan air yang memancur dari patung keramik berbentuk kura-kura dan kodok, melihat bebek di kandangnya, dan berkenalan dengan Aom, Asoy, dan Ndut -- anjing-anjing yang setia menjaga Rumah Tanah Baru. Atau untuk mengajak keponakan -- dan Shanty (hai!!!) -- bermain keramik di sana, sebagai alasan untuk ikutan main keramik lagi… :)

Saya benar-benar sungguh senaaang sekali… Tapi ternyata saya masih belum cukup puas :-)

5 comments:

andri akbar said...

wow inspiratif mbak. saya lagi googling cari 'tanah liat'.. nyasar kesini. saya juga hehe mau main2 tanah liat mbak...jadi pengen tanya sekalian kalo mau beli tanah liat dimana ya? untuk pemula dulu, jadi ga usah banyak2..

mbak, kabari ya mbak thx.

ps : ayo saya bikinin e-catalog nya(semi e-commerce) buat karya2 nya mau ga, biar banyak yang bisa liat lagi... dan makin produktif juga mbak bikin karya lain lagi.

MONOT said...

kl mau beli tanah liat di rumah tanah baru aja, letaknya di jl.curug agung no.1 beiji, Depok. harganya 30 ribu rupiah, besarnya kisaran 300 Gr - 500 Gr. atau u bisa tlp di 775-7685/86.

Anonymous said...

wahh..ada info lain yg jual tanah liat murah ga? kok mahal ya? saya baru 3 bln dijkt ga tau nyari tanah liat dmana? kalo dibali perkilo rata2 Rp.3000, tanah liat jenis stoneware...

Anonymous said...

Saya menyediakan tanah liat untuk belajar bikin keramik 50 rb per 25 kg. telp saya 08788295008 (IWAN). Semoga bisa saling bantu. Thanks :)

Anonymous said...

Saya melayani anda dgn menyediakan tanah liat untuk belajar bikin keramik 50 rb per 25 kg, murah banget kan? SMS saya di 08788295008. Semoga bisa saling bantu. thanks. sukses selalu!!