Sepenggal Mimpi Tentang Suatu Pagi



Sepenggal mimpi tentang suatu pagi datang menyelip di batas akhir lelap malam tadi. Sepenggal mimpi tanpa pelaku, mungkin hanya ada aku. Aku yang seakan sedang menatap selembar foto berwarna lembut dari suatu pagi berkabut.

Terbangun aku oleh rasa dingin yang seolah berhembus dari pagi dalam mimpi. Ada rasa ganjil di hati, seolah mengenali sekali imaji pagi ini. Pagi berkabut yang berwarna lembut. Tak ingin terjaga, kembali kukatupkan kelopak mata. Menorobos gelap di antara kedua mata, mencoba hadirkan kembali imaji pagi dari mimpi malam tadi. Mengais relung-relung memori, menerka asal sepenggal pagi yang terselip dalam mimpi.

Masih dengan mata terkatup, kembali kusimak selembar imaji berwarna lembut dari suatu pagi berkabut. Kini ada pelaku di situ. Bukan hanya aku.

(Déjà vu…, awal dari cerita yang tak selesai)

No comments: