Kupu-kupu Pagi

Pagi hari. Terang. Langit biru cerah, gak biasa. Di jalan, pemandangan yang biasa: Manusia yang (maunya) bergegas kerja. Wajah-wajah masih setengah mengantuk, membisu di balik kaca mobil. Motor-motor berdengung seperti sekawanan tawon. Suara klakson tak sabar. Biasa. Klise.

Tapi di suatu pagi yang terang dan tidak biasa, coba naikkan pandanganmu sejenak. Sekitar dua meter di atas barisan kendaraan di jalan. Agak ke tepi. Di antara hijau pepohonan. Ah, ya... mungkin dirimu tak seberuntung aku. Sepenggal jalan yang kulalui tiap pagi masih menyisakan deretan pepohonan yang ya... cukuplah. Ya, jadi jika dirimu masih cukup beruntung, cobalah mendongak sedikit pada ranting dan daun yang menaungi pingiran jalan. Berbahaya? Dalam gerak yang merayap seperti itu, rasanya sih cukup aman.

Nah, di suatu pagi dengan langit biru cerah, coba naikkan sudut matamu sejenak. Jika kau seberuntung aku, maka di sana kau akan melihat hal yang luar biasa. Ternyata ada keriuhan lain di atas sana. Kau akan melihat buanyaaak kupu-kupu berterbangan.

Sekawan kupu-kupu kecil bersayap kuning pucat terbang beriringan mengitari sebatang angsana. Dari pucuk yang satu ke pucuk yang lain. Dari ranting ke ranting. Dari pohon ke pohon. Kupu-kupu di hampir setiap batang pohon yang berbunga malu-malu tak pamer. Ada sepasang kupu-kupu bersayap hijau kebiruan yang cantik berkejaran di pucuk glodongan. Kupu-kupu kuning terang melayang merendah. Haha... kupu-kupu hitam terbang menyeberang jalan. Kupu-kupu kuning terang hinggap sejenak di helm kuning :)

Pagi yang menyenangkan. Bukan pagi yang biasa, pasti...

(catatan yang tertunda dari seminggu yang lalu)

21 comments:

Anonymous said...

buat saya, si pengendara angkutan umum, mendongak dan melihat sekitar lebih mudah dilakukan ;)

kalau kupu-kupu satu sesekali ada, tapi gak pernah bergerombol

tapi waktu itu sempet nemu tupai. iya tupai, tupai beneran. meniti kabel listrik di menteng

tupai di tengah kota ;)

Anonymous said...

bun, kalau ditempat saya pas buka jendela yang kelihatan justru jemuran tetangga. :) kalo beruntung ya bisa lihat bebek atau kerbau. tanya deh atta. ya khan tta?

Hani said...

trus nggak langsung nyanyi...kupu2 yang lucu...kemana engkau terbang...hehehe

The Diva said...

Lama ngga posting Mbak?
Masih sibuk liat kupu-kupu? Hehehe.

Semoga harinya menyenangkan dan Mbak Neen sekeluarga sehat semua.
Gimana kabar "adik" kecil?

Anonymous said...

gerombolan kupu-kupunya tambah banyak ya, Neen? :D
Gimana kabar dede?
Gimana kabar Obin?
Gimana kabar Neenoy?
Gimana kabar album musikalisasi Becoming Dew?

salam,
Durin
(psst, bisa rekomendasiin novel penulis penulis India yg bagus ngga?)

Anonymous said...

bun, kamu kok lagi melow jelow ngeliat kupu2 apa karena sudah ada dede di dalem perut? :)

Unknown said...

sekarang emang lagi musim kupu-kupu
apa lagi di sawah2 samping dan belakang rumahku.....

eyi said...

wah, ini blog kedua yang saya kunjungi yang posting soal kupu2.

(clingak-clinguk) di sini ada ga ya? :)

Anonymous said...

ayo ayo jangan malasssss *ngejar-ngejar pake sapu ijuk* :D

oot: eh Atta ke mana, ya? Lama ngga denger kabarnya :(

--durin--

Anonymous said...

Kite runner dah difilmkeun:
http://news.yahoo.com/s/nm/20070411/en_nm/afghan_kites_dc

--durin--

DIDIT said...

Sebelum menjadi kupu-kupu, mereka hidup sebagai kepompong yang berpuasa .....
Noy, dikau kan bukan kupu-kupu, jadi meskipun lagi agak mirip-mirip kepompong gak usah ikut-ikutan puasa nulis .... :>)

dy said...

Nooy, apa kabar calon dede-nya Obin...? Thanks ya kemaren udah ngumpul2 di Jkt, sayang ga sempet main tanah bareng sama Obin :) Skrg gw back to reality deh, hehehe....

Unknown said...

buat saya yang ndak pernah pergi kemana-mana selain kantor, ya pemandangannya itu saja. riuh pedagang, mikrolet ngetem bikin macet. dan ndak pernah liat yang asik asik, soalna dlm sebagian besar waktu perjalanan isinya cuma tidur........
huhuhuhuhu....

Hani said...

bunda, apa kabar? salam kangen buat obin ya :)

Ibu said...

Noy..im still alive...

Anonymous said...

*acungin jari* hadir Noy, hadir. Gi onlen nih. Gimana kabar dede di perut?

--durin--

Anonymous said...

menarik juga puisinya, cukup menyantuh, terus berkarya

Anonymous said...

salam...
Mampir neh... Kami BUMGEMBUL, media anak muslim nusantara. Tempat nongkrong bocah smart. Tengok kami yach... mohon masukannya.
Thanks

Anonymous said...

lama juga ya nyari blog unik kaya gini,

Unknown said...

Bu, apa kabar?
Bagaimana Obin?
Sehat?

Saya ingin mengundangmu datang pada hari kasih sayang (aduh!), tanggal 14 - 15 Februari, 2008
di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki
jam 20.00 (tiket Rp. 50 rb & Rp. 30 rb).

Saya dan Ari akan membawakan serenceng puisi Sapardi Djoko Damono. Termasuk lagu-lagu yang sudah lama tak dinyanyikan...
(bole request).

Semoga sempat mampir.
Salam untuk buah hati di rumah....


selalu,
r

Anonymous said...

Dear Ibu,

Tulisan ini mengingatkan saya bahwa ada banyak yang bisa dinikmati di antara yang rutin asal mau 'melihat lebih dalam'. Thanks untuk mengingatkan hal ini Bu.

Sesekali saya sempat melihat kupu-kupu, melihat monyet (rumah di Cibubur dekat Wiladatika), melihat tupai (seperti kata seorang komentator), mendengar burung berkicau. Dan men-syukur-i semuanya.