Namaku Ninik. Aku belum lama ini ulang-tahun yang ke sepuluh. Ulang-tahunku kali ini sangat berkesan. Karena diadakan di tempat yang lain dari pada yang lain.
Tahun lalu ulang-tahunku diadakan di rumah, mengundang teman-teman dari sekolah. Tapi tahun ini, ibu memberi usul agar ulang tahunku diadakan di YPAC saja. Teman-teman tahukan apa YPAC itu? Itu singkatan dari yayasan pendidikan anak cacat. Aku sih setuju aja dengan usulnya Ibu.
Ketika hari ulang-tahunku tiba, pulang sekolah aku bersama Ibu pergi ke YPAC itu. Kami juga membawa makanan, kue-kue, minuman, dan hadiah-hadiah kecil. Sehari sebelumnya Ibu sudah menyiapkan semuanya, juga permen dan kue yang dimasukkan ke kantong-kantong plastik kecil yang dihias dengan pita. Aku juga ikut membantu menyiapkannya.
Anak-anak di YPAC itu awalnya agak malu-malu. Mereka hanya duduk di kursi yang disusun melingkar. Mereka cacatnya macam-macam, ada yang cacat kakinya dan duduk di kursi roda. Ada yang buta, ada yang bisu, tuli, dan ada juga yang kelihatan kurang pintar.
Ada seorang anak yang kelihatan berbeda. Anak itu sebaya denganku. Tapi yang aneh dari anak ini, yaitu ia tidak punya rambut sama sekali. Bukan kepalanya saja yang tidak ada rambut. Tapi ia juga tidak punya alis. Aku gak tahu kenapa, tapi kayaknya memang dari lahir ia gak punya rambut. Anak ini juga ngomongnya agak gagu, suaranya gak jelas. Mungkin dia juga bisu. Tapi anak ini kelihatan berbeda karena ia paling bersemangat di antara yang lainnya.
Lama-lama anak-anak itu mulai kelihatan tidak malu-malu lagi. Ada yang menyumbang puisi, ada yang menyumbangkan lagu untukku. Ada juga yang memimpin doa sebelum makan. Yang paling berkesan buatku yaitu waktu acara menyanyi bersama. Mereka semua menyanyikan lagu “selamat ulang-tahun” untukku. Padahal mereka banyak yang gagu. Tetapi mereka menyanyikan lagu itu dengan bersemangat sekali. Walaupun kata-kata yang mereka nyanyikan tidak jelas, tapi mereka menyanyi dengan sungguh-sungguh. Aku jadi mau menangis melihat mereka bernyanyi seperti itu.
Ibu, terimakasih ya sudah mengajakku merayakan ulang-tahun di YPAC.
Cerita ini ditulis kembali -- berdasarkan ingatan yang terbatas -- dari tulisan seorang gadis kecil bernama Ninik dua puluh tahun yang lalu. Tidak terasa waktu demikian cepat berlalu…
No comments:
Post a Comment