Teletubbies

Tinky-winky.. Dipsy .. Laa-laa.. Po... Mungkin sudah sangat-sangat ketinggalan bila saya baru menulis tentang Teletubbies sekarang. Tapi saya memang sangat tertarik melihat fenomena Teletubbies ini. Bukan karena saya senang dengan empat tokoh boneka yang riang-gembira ini, bukan juga karena tontonan ini menarik buat saya. Bukaaan... Bonekanya menurut saya kurang lucu, dan tontonannya pun bagi saya sangat membosankan... adegan dan kata-kata yang diulang-ulang.. rasanya lambaat sekali.

Yang justru saya suka adalah mengamati ekspresi bayi dan balita yang sedang menontonnya. Keponakan-keponakan saya semuanya otomatis berhenti bermain jika Teletubbies mulai muncul di TV. Di ruang tunggu di sebuah RS ibu dan anak, saya melihat banyak anak-anak melongo melihat aksi boneka-boneka ini membuat kue dari mesin kue mereka. Anak saya, Obin, sejak masih 6 bulan, menurut orang rumah (hiks.. gak lihat sendiri), ikut tertawa jika si bayi matahari tertawa. Bahkan menurut bapaknya Stella, ibunya Stella siap dicuekin kalau anaknya sedang nonton Teletubbies ini.

Entah apa yang ada di benak para bayi dan balita, ketika mereka menyaksikan Teletubbies. Mungkin mereka suka warna-warnanya yang cerah, mungkin mereka suka bentuk-bentuknya yang sederhana, mungkin juga mereka suka suara kebayi-bayiannya. Entahlah... Yang jelas buat saya, Telutubbies, merupakan suatu bukti nyata bahwa anak-anak dan orang dewasa memandang dunia dengan kacamata yang sangaaat berbeda. Benar juga kata si Little Prince "Grown-ups never understand anything by themselves, and it is tiresome for children to be always and forever explaining things to them"

Yah... perlu waktu yang sangat lama dan melelahkan bagi orang dewasa untuk bisa mengerti dunia anak-anak. Konon butuh riset yang bertahun-tahun sampai akhirnya film Teletubbies ini siap tayang. Menurut Anne Wood (founder and creative director of Ragdoll Productions) "We spend a lot of time watching very young children: how they play; how they react to the world around them; what they say"

Teletubbies, saat ini sudah dinikmati dan disukai oleh anak-anak di 20 negara, upah dari keseriusan orang dewasa untuk mengerti anak-anak. Hmm.. padahal anak-anak itu sebenarnya sangat simple. "Children are the same the world over. They grow, they learn language, they learn to talk and to think the same, wherever they grow up." (Andy Davenport, co-creator and scriptwriter of Teletubbies)

No comments: