Hujan Bulan Juni

Kini November, bukan Juni. Hujan pun masih segan menyapa Jakarta. Lalu, mengapa Hujan Bulan Juni??
Weedee, kemarin posting mengenai sebuah lagu dari sajak karya Sapardi Djoko Damono, Aku Ingin. Waah.. saya sukaaa sekali puisi ini dan lagunya. Bahkan saya punya 1 kaset musikalisasi puisi-puisinya Sapardi, judulnya Hujan Bulan Juni. Saya pun pernah nonton pagelaran musikalisasi puisi ini di TIM... ughh... it's been a looong-looong ago

Sapardi, puisi-puisinya saja sudah bagus, jadi tambah bagus lagi setelah dilantunkan dengan manis, penuh perasaan, dan diiringi petikan gitar. Soo.. sweeet...

Selain Aku Ingin, puisi yang saya sangat suka adalah Hujan Bulan Juni ini. Pesannya sama dengan Aku Ingin: cinta yang sederhana, cinta yang tidak menuntut, atau pinjam kata-katanya dee "cinta yang membebaskan"... waah... jadi melankolik deeh....


Hujan Bulan Juni
tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu



Saya malah pernah mencoba bikin cerpen, inspired by puisi ini... tapi gagal. too mellow... he..he...

No comments: