Usia Perempuan

Jangan pernah menanyakan usia pada seorang perempuan.

Harusnya saya ingat itu. Setidaknya bukan pada seorang perempuan yang baru saja saya kenal sejam yang lalu. Seperti pada perempuan yang duduk di hadapan saya saat ini, di sebuah ruang tunggu kantor. Ketika terlontar dari saya tanya, “Memang sekarang umurnya berapa ya?”, perempuan ini langsung tersenyum dan berkata mengambang, “Yahh… hehe….” Maka saya pun langsung mengerti keengganannya, walaupun tidak benar-benar mengerti alasannya.

Tentu saja saya bisa mengerti alasannya, bila saja pertanyaan itu saya lontarkan satu menit setelah berkenalan dan saling menyebutkan nama. Tapi satu jam di ruang tunggu ini, perempuan yang terlihat ramah dan supel ini telah banyak sekali bercerita pada saya. Tentang tempat kerja saat ini, tempat kerjanya dulu, kesenangannya, kebosanannya, alasan kepindahannya ke kota ini, ketidaksukaannya pada kota ini, rumah yang jauh di pinggir kota, anak yang ditinggal dengan pembantu di rumah, mobil yang dijual, dsb… dsb… dsb… Maka, saya pun jadi tidak mengerti alasan keengganannya untuk menjawab pertanyaan saya.

Ah… mungkin saya yang salah. Mungkin saya yang aneh.