Di Minggu pagi itu. Setelah memelototi isi seluruh kios yang terlintas di pikiran, setelah bolak-balik mencarinya di antara barang dagangan si kaki lima, setelah penat berjalan kaki dan menggendong si kecil yang lelah berjalan, setelah akhirnya meninggalkan pasar tradisional itu dengan bersungut-sungut, setelah bertanya pada ibu pemilik toko kecil yang menjual celengan tanah-liat di pinggir jalan… akhirnya kami menemukannya! YA, AKHIRNYA KAMI MENEMUKANNYA!! Kami menemukannya di sudut belakang pasar yang telah kami tinggalkan itu. Di sebuah sudut yang sungguh tak terpikirkan oleh kami…
Di kios yang menjual makanan ringan itu kami bertanya ragu. Si penjual, yang tubuhnya berada di antara tumpukan barang dagangannya, menunjukkan tangannya pada salah satu dari banyak barang yang tergantung di hadapan kami. “Yang itu?” tanyanya kembali. YA! ITU DIA!
Tube-tube dari timah itu kecil ukurannya, tak lebih panjang dari dua ruas jari telunjukku (yang juga kecil). Tube-tube itu terbungkus kertas bercetak dengan kombinasi warna-warni yang menyolok; kuning, biru, hijau, atau merah. Kami pun langsung membeli satu pak tube itu dan membawanya pulang. Angkot merah yang kami naiki terasa berjalan lebih lambat dari biasanya hingga akhirnya ia berhenti juga di depan jalan yang menuju tempat tinggal kami.
Tak sabar, sesampai di teras rumah, bungkusan berkantong plastik hitam itu segera kami buka dan pamerkan pada penghuni rumah yang lain. Suara-suara tawa segera terdengar. Tangan-tangan satu persatu meraih sebuah tube. Tube timah kecil yang terbungkus kertas bercetak warna-warni cerah. Tangan-tangan meraih plastik tabung kecil berwarna kuning. Tangan-tangan membuka tube timah, merobek bagian atasnya atau membuka lipatan di bagian bawahnya. Bebauan tajam yang sangat khas mulai tercium bersamaan dengan keluarnya isi tube yang kental, bening, berwarna hijau atau merah.
Tak lama… gelembung-gelembung bening mulai mengembang, berterbangan, berkilauan memantulkan cahaya pagi… diiringi tawa kecil yang takjub, serta senyum dan binar mata yang menerawang masa lalu…. Ya, akhirnya kami menemukannya… gelembung-gelembung dari masa kecil….
lihatlah!