Kama berkelana dengan busur dan anak panah bunga. Menggoda dewi dan dewa, memanah racun asmara. Siapa pun terkena anak panahnya, tak kan mampu mengelak dari getar dan demam asmara.
Alkisah Kama menunai tugas penting dari sang Indra. Membangunkan Siwa dari tapa brata. Kama pun menggoda Siwa dengan pesona dan anak panah bunga. Siwa murka. Dibakarnya Kama dengan mata ketiganya. Kama akhirnya hanya menjadi debu nan hampa.
Rati gundah gulana. Memohon ia pada sang Siwa, Kama kembali jadi belahan raganya. Siwa tergugah hatinya. Kama kembali ada, namun tanpa raga. Hanya sang jiwa, bertebaran abadi sebagai debu cinta. Menabur cinta yang menjiwa pada seisi jagat raya.
...dan seperti yang telah digariskan
debu cinta telah ditebarkan
hingga pada suatu ruang suatu masa
seseorang bisa begitu saja
jatuh cinta pada seseorang lainnya...
apapun makna cinta yang ada
biarlah ia memaknai dirinya
‘met tiga tahun, yang… :)
biarlah ia memaknai dirinya
‘met tiga tahun, yang… :)
No comments:
Post a Comment