Akhirnya kesampaian juga cita-cita saya untuk ke
planetarium lagi. Thanks buat teman-teman yang sudah bersedia menemani :-)
The GatheringSabtu, 8 Februari 03, siang, satu-persatu calon penonton planetarium bermunculan. Di halaman parkir TIM, saya bertemu
my sister, yang ternyata jadi terinspirasi untuk membawa 3 keponakan saya menonton. Kemudian saya bertemu dengan
Detta,
Erly,
Rhe dan dua temannya. Setelah membeli tiket sebentar, kemudian kami bergabung dengan
Okke dan
Irini yang sedang menunggu satu orang temannya di pintu masuk.
Okke.. hihi... bener tampang lu galak. Kalo dikau gak cengar-cengir duluan, pasti gue gak berani negur ... Detta, gimana, u'r hubby curiga gak? hihi.. naughty lady.. ngakunya ke salon...The ShowHe he he... kayaknya kita
salah milih hari deh. Ruangan lobby planetarium, tempat kami menunggu pertunjukkan, sudah penuh dengan rombongan anak-anak
SD dengan seragam pramuka. Tidak lama kemudian datang lagi satu rombongan anak
SMP dengan seragam batiknya.
Huhuy.. buat neng Nita, rugi gak jadi datang. Kalau datang kan Nita bisa bernostalgia dengan kisah romantis jaman SMP dulu...hihihiJam 2 siang, tangga untuk naik ke ruang pertunjukkan di atas dibuka. Malas berdesak-desakkan dengan anak-anak itu, kami berlambat-lambat naiknya... dan keapesan pun dimulai. Sampai di dalam ruangan... hallooo ..
kok tempat duduknya udah penuh semua....???? Wahhh curang mereka jual tiketnya lebih dari kapasitas tempat duduk seharusnya. Akhirnya kita pun duduk di kursi tambahan dari
plastik dan selama pertunjukkan pun terpaksa duduk mendongak. Huhuhu.. leher jadi pegel deh..
Did I ever say that you can get the tranquility feeling, the peace of mind, etc.. etc...there? Ho ho ho, sorry guys, you can't got those feeling yesterday :-). Sebaliknya pertunjukkan kemarin terasa
meriah sekali, dengan riuh-rendah suara anak-anak sekolah itu dan beberapa kali
tepuk-tangan massal selama pertunjukkan. Berbeda sekali dengan pengalaman terakhir saya ke sana beberapa tahun yang lalu, sepi dan adem. Kali ini saya menganggap pertunjukkannya
terasa lama, padahal dulu saya merasa waktu pertujukkannya kurang. Entah apa karena memang lebih panjang waktunya, atau karena tempat duduknya dan suasananya yang kurang nyaman, atau karena pertujunjukkannya sendiri yang kurang asyik. Satu lagi yang menggangu.. huhuhu.. itu lho
naratornya. Mungkin karena banyak penontonnya, dia jadi semangat melucu, namun sayangnya kurang lucu. Terus terang sih, saya pribadi lebih senang bila porsi latar belakang musiknya lebih banyak daripada ceramah ilmiahnya.
Pertunjukkan kali ini bertajuk
Penjelajah Kecil di Tata Surya, seingat saya berbeda dengan yang pernah saya tonton sebelumnya. Kali ini terasa penekanannya yaitu pada benda-benda 'kecil' yang menjelajah tata surya, seperti meteor, komet, dan asteroid. Mereka adalah benda-benda 'kecil' di angkasa luar yang bila dalam pergerakannya (periodik ataupun anomali) bersinggungan dan gagal dihancurkan oleh atmosfir bumi kita, bisa saja menenggelamkan satu benua.
Untuk sejenak waktu saya jadi merasa begitu kecil di tengah jagad ini. Saya juga sangat menikmati gambaran mengenai hujan meteor.
Hujan meteor itu bagus ya? Pantas saja ia menjadi inspirasi film-film romantis seperti
Meteor Garden dan
Meteor Rain :-) Hujan meteor ini seperti 'bintang jatuh', tapi banyak jumlahnya dan arah datangnya seolah dari satu titik. Hmm... kira-kira seperti percikan
kembang api. I wished I can see the real meteor rain someday.O ya satu hal lagi saya selalu terkagum-kagum dengan orang-orang jaman dulu (bangsa Yunani etc). Mereka kok bisa-bisanya ya menciptakan gambaran
rasi-rasi bintang itu. Dengan imajinasi mereka bisa merangkai titik-titik bintang yang berserakan itu menjadi berbagai figur, kalajengking, dewa yang memegang busur, dewi menuang air, dsb, dsb. Buat saya menghayal dan menamai bentuk-bentuk awan adalah hal yang sangat mudah. Tapi untuk bisa memperoleh suatu figur dari serakan beribu bintang-bintang, itu benar-benar pekerjaan seorang penghayal ulung!!!
Akhirnya, pertunjukkan kemarin gak sepenuhnya bikin kesal. Cukup memuaskan dahaga saya untuk memandang langit penuh bintang. Adapula spot-spot yang cukup menyenangkan selain meteor rain itu, misalnya ketika hanya musik yang melatari langit penuh bintang (sayangnya yang seperti ini singkat sekali). Atau ketika langit disimulaikan
'bergerak' sehingga saya merasa makin kecil dan tidak ada apa-apanya dibanding semesta yang seakan-akan bergerak itu. Namun saya mencatat, bila saya ke planetarium lagi, saya tidak akan memilih hari
Sabtu, Minggu, atau hari libur lainnya.
And I will bring my own music :-)After the ShowSetelah pertunjukkan selesai, kami bertemu dengan
Ollie dan
Erwin, yang terlambat datang.
Foto-foto sebentar.
Sorry, fotonya menyusul ya, gue lagi ada kesulitan mengupload, karena dirumah sekarang lagi gak bisa online. Detta gak lama kemudian pamit.
Buru-buru amet, Dett ;-) Akhirnya diputuskan untuk ngobrol-ngobrol sebentar (sambil menemani saya makan siang.. maaf laper banget). Chat.. chit.. chut.. chat.. chit.. chut.. ngobrol ngalor ngidul. Ngobrolin tentang
blog-blog lain pasti dong jadi topik utama. Dan ternyata ketahuan bahwa
Erly itu satu esde sama
Erwin (
what a small world?). Okke dan teman-temannya lalu diculik oleh
Tresia, untuk melanjutkan acara mereka di tempat lain. Gak lama kemudian rombongan kecil 'planetarium' ini pun bubar.
Thank you guys... nice to meet you all.... UPDATE: Baca juga report oleh
Ollie dan
Irini . Juga oleh
Okke dan
Detta :-)