Apa ya?
Ngeblog ternyata gak asik
Ini terutama alasan berhenti untuk para blogger baru. Baru satu-dua kali posting, atau baru satu-dua bulan aja ngeblog. Ngeblog itu bukan gue banget deh…
Kehabisan bahan
Bahan, materi, itu syarat utama untuk ngeblog. Kehabisan bahan, writers’s block, gak ada ide lain, cuma-itu-aja-yang-aku-tahu, kok-nulis-tentang-itu-itu-aja, mentok… Ya, rasanya ini jadi alasan yang cukup sering untuk berhenti ngeblog.
Gak ada waktu lagi untuk ngeblog
Sibuk. Kerjaan, tugas, deadline, tesis (dan lain-lain) numpuk banget. Gak ada abis-abisnya. Hiks…
Perubahan dalam hidup
Baru nikah, baru punya anak, baru tempat kerjanya, dan segala hal baru lainnya yang mengakibatkan terjadinya pergeseran prioritas ngeblog dari (mungkin) tadinya paling pertama (ha!) jadi paling bontot.
Susah online
Karena pindah ke daerah terpencil yang gak ada koneksi internet sama sekali, kehilangan tempat online gratisan buat orang-orang yang tadinya ngeblog dari kantor (gue banget deh... hehehe... ), balik ke Indonesia untuk bloggers yang tadinya sempat tinggal di luar negeri (dial up mahal!)
Rasa tidak aman
Pada diri bloggers tiba-tiba ada perasaan tidak nyaman, tidak aman untuk menulis tentang hal pribadi secara online. Bagaimana bila blognya dibaca dan ditemukan oleh orang yang mengenalnya di dunia nyata?
Capek ngarang
Ada aja blog-blog yang memang fiktif. Ceritanya fiktif. Bahkan profilnya pun bisa saja fiktif. Yeah… apa yang gak mungkin sih di dunia maya ini? Buat jenis blog seperti ini, si penulis pada akhirnya sangatlah mungkin akan merasa kelelahan.
Capek diteror
Hehehe… mungkin ada aja kali yang kayak gini. Internet kan penuh dengan orang-orang yang ‘sakit’… hehehe… Ada yang punya pengalaman kayak gini?
Malas dan Bosan
Malas nulis. Bosan nulis. Malas blogwalking Bosan blogwalking. Malas komen. Bosan komen. Malas. Bosan. Salah satu penyakit laten manusia kan? Lalu kenapa bosan? Kenapa malas? Ups… gak usah dibahas deh. Bisa jadi bahan postingan sendiri itu…
Ada alasan lain? Ada yang mau nambahin?
***
Namun apa pun alasan di baliknya, berhenti ngeblog sama alaminya dengan “berhenti-berhenti” yang lain. Seperti berhenti ngempeng, berhenti ngompol, berhenti merokok, berhenti menulis diary, berhenti menstruasi, dan berhenti-berhenti yang lainnya lagi.
Karena sesuatu yang berawal selalu akan berakhir.
Gak kok… saya gak berniat untuk berhenti ngeblog ... :-)
Belum…
Belum…