Click-Clock

Saya yakin pasti bukan saya sendiri yang punya kebiasaan memajukan jam beberapa menit (hayo ngacung!). Jam dinding di kamar saya, yang berada tepat di muka tempat tidur, seringnya lebih maju sekitar 10 menit. Kenapa dibuat lebih cepat? Ya.. karena saya sering malas bangun dan akhirnya terlambat pergi ke kantor. Ada pengaruhnya? Gak ada sih... setiap kali saya melihat jam itu, saya pasti akan bilang "ah.. masih ada waktu 10 menit lagi" dan ... tidur lagi... Namun, suatu ketika jam itu mati karena baterenya perlu diganti. Setelah diganti, jamnya tidak saya majukan seperti biasanya. Akibatnya parah... bawah sadar saya masih menganggap jam itu lebih cepat 10 menit seperti biasanya... he..he..

Tapi memang hampir semua alat penunjuk waktu di rumah saya kacau balau alias gak ada yang sama. Ada yang lebih cepat 5 menit, ada yang 10 menit, ada yang lebih lambat karena memang putaran jamnya lebih lebih lambat. Saya jadinya kadang-kadang berpikir, lalu apa gunanya jam buat saya ya? Toh semuanya gak ada yang menunjukkan waktu yang sama, gak ada yang pas. Pas? Tepat? Tepat waktu itu jadinya relatif. Tepat dibanding apa? Terhadap jam yang mana? Terhadap bunyi *dong* yang ada hotline 103? Terhadap siaran berita malam TVRI? Atau terhadap mesin absen di lantai kantor saya? (Parahnya, mesin absen ini juga ketepatannya relatif terhadap jam si teknisi yang memperbaikinya bila rusak).

Saya jadi ingat sebuah cerita yang pernah saya baca, kalau gak salah ditulis oleh Fuad Hassan. Ceritanya ada seseorang yang di rumahnya memiliki tiga buah jam: yang pertama lebih cepat 10 menit, yang kedua tepat waktu, yang ketiga terlambat 10 menit. Seorang sahabatnya bertamu dan menyadari hal ini, bertanya kepadanya, kenapa ia punya 3 buah jam yang menunjukkan waktu yang berbeda. Si empunya jam menjawab, "Jam yang pertama saya tujukan buat tamu yang membosankan dan menyebalkan, jam yang kedua buat tamu yang lugas, yang ketiga buat tamu yang menyenangkan seperti kamu". Si empunya jam melanjutkan, "...karena kitalah yang mengendalikan waktu... jangan sampai kita yang dikendalikan oleh waktu."

Hm.... kalau dalam kasus saya, yang memajukan jam agar tidak terlambat bangun, apa bisa berarti saya sudah mengendalikan waktu???