Awalnya…

Awalnya adalah rasa sakit. Dalam rintihannya. Bahkan erangan. Simbah peluhnya. Gigi mengatup. Tak lagi mampu menahan rasa. Sakit. Ngilu. Nyeri. Dalam. Tajam. Robek. Pecah... Hingga saat itu. Saat hadirmu berawal. Menerobos garbanya.

Awalnya adalah rasa sakit. Rasa sakit yang absurd. Seperti dongeng kecilmu. Buncah ingin tahu gadismu. Bahkan jadi teror keperempuananmu. Hingga akhirnya kau alami sendiri. Hanya bila kau cukup beruntung. Rasa sakit yang semerta menyentakmu. Kembali pada awalmu. Pada rasa sakit itu.

Awalnya adalah rasa sakit. Tak selesai. Karena lalu pun adalah rasa sakit. Dalam pilunya. Dalam butiran bening di sudut matanya. Ketika dingin hatimu akan asanya. Dingin wajahmu akan hadirnya. Ketika delik mata dan lisanmu tajam. Menikam jantungnya.

Maka…. Untuk perempuan itu. Untuk rasa sakit itu. Tiga puluh satu tahun yang lalu. Terima kasih. Untuk perempuan itu. Untuk rasa sakit itu. Mungkin hingga kini. Maaf....